I love you, Daddy

-

dulu, aku selalu digendong dipunggungnya. punggungnya yang hangat dan lebar. ketika itu umurku 5 tahun dan aku selalu menganggapnya yang terkuat, yang terbaik. ia mengajariku bersepeda, mengajakku kepantai, membelaku dalam pelukannya ketika aku menangis, dan ia mengangkatku dibahunya ketika menonton pawai. dia selalu memanggilku "my little angel - malaikat kecilku"

He always be the one who protect me. . .

-------------------------------------

ketika umurku 12 aku mulai bermain bersama teman-temanku, aku tidak langsung pulang kerumah usai sekolah. namun ia selalu menjagaku, tiap malam ketika aku mendapat mimpi buruk dan dia duduk disamping ranjangku sampai aku terlelap dalam tidurku. saat itupun aku tetap menganggapnya yang terkuat, yang terbaik.

-------------------------------------

ketika umurku 15 di liburan musim panas dan kami berkemping dihutan, ia selalu terjaga di malam hari menjagaku. paginya kulihat ia terlelap dikursinya didepan tendaku. kuselimuti dia, dan untuk pertama kalinya kusadari bahwa dimukanya sudah muncul kerutan-kerutan tipis. namun aku tetap menganggapnya yang terkuat, yang terbaik.

-------------------------------------

ketika umurku 17 pacarku datang kerumah. kulihat ia memasang muka galak, namun ketika melihatku cemberut ia pun berusaha tersenyum. dan ketika aku pulang telat ia menungguku semalaman diruang tamu tanpa tidur. aku dihukum dan menangis, namun aku tetap menganggapnya yang terkuat, yang terbaik ketika ia mengetuk pintu kamarku dan meminta maaf.

-------------------------------------

waktu umurku 21 ia datang ke acara wisuda'ku. ia terlihat sangat bangga. ketika ia memelukku kusadari hampir seluruh rambutnya berubah putih, namun ia masih berdiri dengan gagah disampingku ketika kami berfoto diacara wisuda'ku. dan aku tau ia masih yang terkuat, yang terbaik.

-------------------------------------

ia menggandeng tanganku ke pelaminan ketika umurku 27 dan ia mengusap air dari matanya ketika menyerahkanku pada lelaki yang berdiri didepannya. ia berdiri disana memandangku. ia tidak menagis, namun matanya basah. saat itupun aku tetap melihat pria yang terkuat, yang terbaik yang pernah kukenal.

-------------------------------------

saat umurku 30 aku mengunjunginya dengan anak pertamaku, ia berjalan dengan tongkat menuju pintu menyambut kedatanganku. kusadari saat itu mukanya berkeriput dan rambutnya sudah putih semuanya. namun begitu ia tetap menggandeng cucunya. dan ku tau dia masihlah pria terkuat yang ku tau, yang terbaik.

-------------------------------------

dan sekarang, aku duduk disampingnya yang terbaring tidak berdaya dirumah sakit. ia sekarat namun masih tersenyum. ia mengusap airmata'ku dengan tangannya yang rapuh dan berkata padaku "you'll be my little angel forever, dear - kau akan tetap menjadi malaikat kecilku selamanya, sayang". aku menangis dan memeluknya erat, hatiku hancur melihat pria terkuat yang pernah ku kenal terbaring tak berdaya. "you know he's only hanging on for you - kau tau dia hanya bertahan untukmu" kata sang perawat, dan aku tau bahwa ia selamanya akan menjadi ayah yang terkuat, yang terbaik bagiku. aku tidak rela melihatnya menderita, seraya menangis kubisikkan ditelinganya "you can let go now, daddy - kau bisa melepaskanku sekarang, ayah"

You can let go now, Daddy

I dedicated this story for my dad and every dad in the world

I Love You, Daddy. You Will Always Be My Hero. You Are The Best Dad in The World =')

Based on, Crystal Shawanda song : You Can Let Go, Daddy

Crystal Shawanda

PS : try to read the story while you listen to the song X)